32 Tim Sepak Bola Ramaikan Pekan Olah Raga Mahasiswa Geografi

Sebanyak 32 tim sepak bola  gawang sedang putra ambil bagian dalam Pekan Olahraga Mahasiswa ke-II (POM) yang dilaksanakan Himpunan Mahasiswa Geografi (HMG). Selain cabang  sepak bola gawang sedang, dalam POM kali ini juga dipertandingkan cabang Bola Volley baik putra maupun putri. Rangkaian kegiatan ditandai dengan acara pembukaan yang berlangsung Kamis (29/11) kemarin dihalaman kampus I FKIP Unkhair, dibuka oleh Wakil Dekan III bidang kemahasiswaan Dr. Zulkifli Zam Zam, M.Sc.

Dalam sambutannya, Zulkifli mengatakan event yang dilaksanakan ini merupakan sarana seleksi untuk mencari bibit-bibit berbakat untuk disiapkan mewakili FKIP pada tingkat universitas, jika mampu mencapai hasil terbaik ditingkat tersebut maka akan kembali mewakili universitas pada Pekan Olahraga Mahasiswa Provinsi (POMProv)  yang akan digelar pada bulan April 2019 nanti .

Zulkifli yang juga selaku sekretrais Badan Pembina Olahraga Mahasiswa Indonesia (BAPOMI) Provinsi Malut  menegaskan pada POM Provinsi bulan April mendatang, Unkhair akan menjadi tuan rumah perhelatan olahraga mahasiswa tersebut yang akan di ikuti 21 perguruan tinggi baik negeri maupun swasta se-Provinsi Maluku Utara.

“Kita sementara lagi bertemu dengan teman-teman dari KONI (Malut) untuk membantu kita terkait teknis kegiatan dan juga mencari venue-venue mana saja yang layak digunakan dan telah memenuhi standar nasional” terang wakil dekan III.

Dalam POM kali ini jumlah cabang yang dipertandingkan hanya 2 cabang yakni sepak bola gawang sedang dan bola volley. Oleh karena itu, wakil dekan III berharap kepada mahasiswa yang memilki bakat olahraga dibidang lain dan belum tersalurkan saat ini, maka dirinya selaku badan pembina olahraga mahasiswa provinsi akan membuka diri seluas-luasnya kepada mahasiswa agar disampaikan untuk didata.

“Kami akan membuka diri bagi mahasiswa yang punya bakat olahraga dicabang lain yang tidak dipertandingkan dalam POM kali ini misalnya atletik, catur, dayung dan sebagainya  yang tidak tersalurkan saat ini segera laporkan ke kami untuk kita data apabila saat dites melewati grade yang telah kita tetapkan maka akan kita diikutkan pada event yang lebih tinggi baik regional ataupun nasional” tambahnya

Sementara itu ketua pelaksana kegiatan, Muhammad Fikri Fauji Abas menjelaskan jumlah tim yang telah mendaftar untuk gawang sedang  sebanyak 32 tim, sedangkan untuk bola volley jumlah regu yang telah melakukan pendaftaran sebanyak 10 regu putra dan 9 regu putri.

Dirinya menambahkan selain untuk mencari talenta-talenta berbakat, kegiatan ini juga sekaligus sebagai ajang silaturahmi antar mahasiswa. “Karena kegiatan yang kita laksanakan ini juga atas kerjasama denga BEM fakultas, dan ini merupakan tahun ke  2 pelaksanaan POM yang digelar oleh HMG ” kata mahasiswa geografi semester 7 ini.

Nantinya sesuai jadwal, sebak bola gawang sedang akan dipertandingkan dari 29 November hingga tanggal 21 Desember dilapangan Akehuda dan untuk cabang bola volley laksanakan di halaman fakultas dari 29 November hingga 10 Desember 2018. (chn)

Dekan Buka Lomba Karya Tulis Mahasiswa Tingkat Fakultas

Dekan FKIP Unkhair, Dr. A.R. Tolangara, M.Si membuka kegiatan Lomba Karya Tulis Mahasiswa (LKTM) tingkat fakultas di Aula Mini lantai 2 gedung FKIP Unkhair pada Selasa (27/11). Dalam sambutannya dekan mengatakan para peserta yang mengikuti ajang ini diharapkan dapat menambah wawasan serta pengalaman mereka, sehingga dalam penyusunan tugas akhir nanti bisa lebih percaya diri.

”Karenakan kita sudah mengatahui langkahnya, bagaimana menuangkan ide, penyusunannya seperti apa, metodenya maupun pengambilan data bagaimana itu sudah tergambarkan dalam LKTM ini” sebut dekan.

Dekan merasa bangga  kepada peserta yang  meskipun masih duduk di semester 3 ataupun semester 5 mau mengikuti ajang ini. “Ada yang semseter 3 maupun semester 5 ikut kegiatan ini, saya rasa sangat bagus. Dengan ikut kegiatan ini berarti dari awal sudah punya persiapan, begini loh cara buat sebuah karya ilmiah yang baik dan benar yang dimulai dari pendahuluan sampai kesimpulan itu seperti ini” tambahnya.

Dalam lomba karya tulis ini, wakil dari Prodi Pendidikan Biologi berhasil menyabet juara pertama dan kedua. Sementara wakil dari Prodi PG- PAUD berhasil meraih juara ketiga.

Intan Fitriani Azzahra dan rekan setimnya Hilda Risvana Yusri keluar sebagai juara pertama setelah berhasil memikat   tim juri yang diketuai  Dr. Hasan Hamid., M.Si, dengan judul “Potensi Alga di Maluku Utara sebagai Sumber Energi Terbarukan Masyarakat Kepulauan” dibawah bimbingan Dr. M.nasir Tamalene, M.Pd.

Sementara itu Mokhtar Yusup, S.Pd.,M.Pd selaku ketua pelaksana kegiatan menjelaskan lomba  tahun ini bertajuk “Pemanfaatan teknologi Digital dalam pembelajaran” dimana sebanyak 8 tim dari beberapa prodi dilingkungan FKIP yang ikut berpartisipasi pada kegiatan tersebut.

Mochtar menambahkan dalam mempresentasikan karya tulisnya setiap tim diberi waktu 5 menit oleh panitia untuk memaparkan karya tulisnya, sedangkan 30 menit lagi merupakan sesi tanya jawab dewan juri kepada tim lomba.

Dirinya menyebutkan jumlah tim yang berpartisipasi pada LKTM tingkat fakultas tahun ini sedikit mengalami penurunan bila dibandingkan dengan tahun 2017 lalu.

“Jadi memang ada penurunan tim yang ikut pada tahun ini, padahal jauh hari sebelum pendaftaran kami dari panitia sudah lakukan sosialiasi ke prodi-prodi. Mungkin bertepatan dengan hajatan besar fakultas berupa konferensi internasional (ICTL) yang baru saja kita laksanakan pada bulan awal November ini sehingga banyak dosen yang lebih memfokuskan diri pada hajatan tersebut” kata Mochtar disela-sela kegiatan.

Untuk itu dirinya berharap agar pada pelaksanaan LKTM tahun depan, para dosen diharapkan  lebih pro aktif melaksanakan bimbingan karya tulis kepada mahasiswa agar dapat meningkatkan kualitas mereka sehingga capaian yang akan diraih oleh mahasiswa bisa membawanya ke level yang lebih tinggi. (chn)

Kuliah Tamu Prodi Pendidikan Biologi : Menggalakkan Penelitian dan Publikasi Ilmiah

Saat ini jumlah peneliti di Indonesia khususnya di perguruan tinggi yang mempublikasikan hasil penelitiannya masih kurang. Dengan adanya panduan Simlitabmas edisi 12 tahun 2018 yang mengharuskan bagi mahasiswa S2 dan S3 untuk melakukan publikasi ilmiah pada jurnal internasional sebagai prasyarat “tiket” masuk untuk mengajukan proposal diharapkan mampu menambah jumlah jumlah publikasi karya ilmiah.

Namun demikian, pada kenyataanya banyak mahasiswa S2 dan S3 yang merasa sulit untuk mempublikasikan artikelnya ke jurnal internasional, sehingga meskipun banyak yang mengajukan proposal tetapi “tiket” masuk (publikasi ilmiah) yang belum memenuhi syarat mengakibatkan tidak bisa dilakukan review pada tahap selanjutnya. Demikian dikatakan Prof. Dr. A.D. Corebima, M.Pd ketika memberikan materi kuliah tamu di Prodi pendidikan Biologi FKIP Unkhair pada Senin, (26/11) tentang Menggalakkan Penelitian dan Publikasi Ilmiah.

Menurutnya pada beberapa tahun sebelumnya, kegiatan penelitian hanya selalu berkahir pada laporan penelitian dan itu belumlah cukup karena sangat sedikit kalangan yang membacanya apabila laporan penelitian tersebut tidak dipublikasian.

“Kita seolah yakin bahwa pengetahuan teoritik berupa pelatihan-pelatihan akan membuat seseorang langsung senang dan terampil menulis untuk kepentingan publikasi ilmiah, namun demikian tidaklah sesederhana itu karena banyak yang telahir tidak suka menulis” ujarnya.

Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya membelajarkan tenaga akademis maupun peneliti untuk menulis artikel ilmiah pada hasil penelitian dalam rangka memperbanyak publikasi ilmiah harus dilakukan terus menerus, sehingga apabila sudah terbiasa maka yang sebelumnya dirasa tidak menyenangkan menjadi lebih menyenangkan.

Selain itu, pembelajaran penulisan artikel ilmiah untuk kepentingan publikasi ilmiah seyogyanya dilakukan tidak langsung untuk menjangkau target capaian yang tinggi. “Harus melangkah sedikit demi sedikit” kata guru besar genetika Universitas Negeri Malang (UM) tersebut.

Dirinya menegaskan, ada satu dalil yang tidak bisa dikesampingkan secara metodologis yaitu tidak ada publikasi ilmiah yang baik kalau tidak ada penelitian yang baik. Setiap publikasi ilmiah dalam bentuk makalah, jurnal maupun seminar atau sejenisnya pada dasarnya adalah kegiatan lanjutan yang tidak terpisahkan dari kegiatan penelitian.

Ide utama aritikel katanya, yang akan ditulis harus jelas. ”Jadi hendaklah berikan judul yang menarik, penting dan layak dijual, ibaratnya menjual sebuah barang dagangan misalnya dagangan berupa sayur yang dijual apabila sudah layu, ya gak ada yang mau beli. Selain itu, judul tersebut jangan terlalu panjang dan rumit” sebutnya.

Dia menambahkan sebelum menulis draft naskah hendaklah didahului dengan membuat kerangka isi tulisan terlebih dahulu yang dimulai dari butir-butir besar kemudian dipilih menjadi butir-butir kecil atau sub butir. Apabila kerangka isi tulisan tersebut sudah dibuat dengan baik maka kerangka proses penulisan tuliasan artikel dari awal hingga akhir akan jauh lebih mudah. (chn)

 

Dosen UMMU Berikan Kuliah Umum di Pascasarjana Pendidikan Biologi Unkhair

Maluku Utara yang memiliki luas wilayah 31.982,50 KM2 adalah provinsi yang berciri kepulauan, dimana 76,38 % adalah wilayah laut sementara luas daratan hanya sebesar  23,72%. Meskipun sebagian besar desa di Provinsi Maluku Utara berada di pesisir pantai, namun ketergantungan hidup atau kegiatan ekonomi lebih dominan ke darat dibandingkan ke laut.

Hal tersebut dikatakan Dr. Muhlis Hafel, M.Si ketika menjadi pembicara pada kuliah tamu yang bertemakan Kebijakan Pembangunan Berbasis Pemahaman Sosial, Budaya, Ekonomi dan Lingkungan Hidup Komunitas Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil.

Kegiatan yang pandu moderator, Dr. Chumidach Roini, M.Si yang juga Ketua Prodi Pendidikan Pasca Sarjana Biologi Unkhair berlangsung di Aulau  Mini lantai 2 gedung FKIP  pada Jumat (16/11) pekan lalu.

Menurutnya, masyarakat wialayah pesisir di Maluku Utara sangat bergantung pada beberapa sektor unggulan diantaranya dibidang pertanian, perikanan, pertambangan serta pariwisata.

“Dibidang perikanan, misalnya di Pulau Morotai itu memiliki potensi perikanannya luar biasa, tapi kita bisa lihat nelayan-nelayan disana tidak mampu untuk menggarapnya karena keterbatasan aramada laut sebab selama ini bantuan yang diberikan pemeritah daerah hanya berupa perahu kecil atau yang biasa kita sebut ketinting, nah ketinting itu kan ukuran motor (kapal) laut yang paling kecil jadi sulit menggarapnya (potensi perikanan)” ujar dosen Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Maluku Utara.

Dirinya menambahkan, akibat ketidakmampuan nelayan lokal mengekploitasi potensi perikanan tersebut, maka marak terjadi illegal fishing yang dilakukan oleh nelayan asing khususnya Philipina dengan menggunakan kapal yang berukuran besar.

Berdasarkan salah satu penelitian yang dilakukan pada tahun 2009 kata Dr. Muhlis, potensi perikanan di Pulau Morotai setiap tahunnya mengalami kerugian sebesar 9 triliun rupiah.

Sementara dibidang pertambangan, dengan ada banyaknya perusahaan pertambangan yang mengekploitasi hasil tambang di Maluku Utara berdampak pada faktor kondisi lingkungan. Dimana terjadi pencemaran lingkungan akibat dari limbah industri pertambangan sehingga sangat mempengaruhi  mata pencaharian masyarakat lokal setempat. Selain itu meningkatnya degradasi ekosistem karena perilaku yang tidak ramah terhadap lingkungan. (chn)

Kuliah Tamu Prodi Pendidikan Kimia : Kurikulum dan Bahan Ajar sebagai Penentu Arah Pengembangan Pendidikan Kimia

Wakil Rektor I Bidang Akademik Dr. Suratman Sudjud, MP, membuka kegiatan kuliah tamu Prodi Pendidikan Kimia di Aula Mini gedung FKIP Unkhair pada Kamis (15/11). Kuliah tamu ini menghadirkan Dr. Paed. Sjaeful Anwar dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung.

Dalam sambutannya  warek I mengatakan  tema yang diangkat dalam kuliah tamu ini merupakan bagian implementasi dari Permen Ristek Dikti nomor 44 tahun 2015 tentang Standar Nasional Perguruan Tinggi dengan delapan standar pendidikannya.

Menurutnya, berbicara mengenai kurikulim dan bahan ajar  berarti berbicara standar isi dari permen tersebut yang didalamnya termasuk standar pendidikan. Oleh karena itu hal terpenting kata warek I, para dosen di Prodi Pendidikan Kimia harus telah menentukan standar komptensi lulusannya karena hal tersebut menjadi dasar apa yang nanti diberikan dalam bahan ajar.

Dirinya berharap agar dosen di Prodi Pendidikan Kimia  dapat  memanfaatkan kehadiran dari narasumber untuk bisa sharing ilmunya.

“Saya berharap para dosen kimia  dapat memanfaatkan  kehadiran pak Sjaeful Anwar  disini, sehingga apa yang beliau punya dapat juga dimiliki oleh kita melalui ilmu yang beliau sharing  agar dapat membawa arah pengembangan prodi kimia kedepan yang lebih baik, karena ini momentum yang paling baik sehingga bagaimana kita dapat memanfaatkan momentum itu” ujar warek I.

Sementara itu, Dr. Paed. Sjaeful Anwar dalam kuliahnya lebih banyak melakukan sharing  tentang kurikulum pendidikan yang telah diterapkan di Prodi Pendidikan Kimia di UPI Bandung. Dia mengatakan dalam penentuan judul proposal atau skripsi seorang mahasiswa, saat ini di prodinya tidak lagi menggunakan pola lama melainkan telah mengagantinya dengan pola baru.

“Pola lama yang digunakan adalah mahasiswa disuruh mencari judul proposalnya sendiri tapi sekarang tidak lagi, jadi di prodi kami ada wadahnya yang disebut payung penelitian dimana  para dosen yang memiliki keahlian masing-masing memaparkan artikelnya dihadapan mahasiswa, kemudian mahasiswa yang akan memilih judul sesuai dengan apa yang telah dipaparkan oleh para dosen yang sesuai dengan bidang keahliannya  sekaligus sebagai pembimbingnya“ kata Dr. Paed. Sjaeful yang juga Ketua Prodi Pendidikan Kimia Fakultas Pendidikan MIPA UPI-Bandung.

Menurutnya, hal itu dilakukan agar sesuai dengan keahlian masing-masing pembimbing sehingga pembimbingnya dapat membimbing mahasiswa secara lebih mendalam.

“Misalnya ada mahasiswa yang meminta bimbingan kepada dosen tertentu yang bukan bidangnya bisa jadi yang membimbing tidak lebih paham dari yang dibimbing. Nah, gejala ini yang yang dibaca sehingga merasa tidak cocok untuk diterapkan di prodi kami” sebut pria berkacamata ini.

Dia juga menambahkan seringkali ada dosen yang mengoreksi proposal mahasiswa hanya memberikan coretan saja  tanpa diberikan pemahaman kepada mahasiswa maksud dari coretan itu.

“Ada dosen yang melakukan koreksi hanya dicoret saja. Ada yang gak dicoret ada yang dicoret  lantas diberikan tanda tanya, ini maksudnya apa ? kan gak ngerti juga ya, seharusnya  dibawah coretan itu ditulis (penjelasannya) seperti apa, jadi kalau dikami sekarang sudah mulai berubah bila ada coretan dibawahnya ditulis harus  diapakan supaya jangan membingungkan mahasiswa” tambahnya.

Dr. Paed Sjaeful Anwar juga menegaskan bahan ajar maupun kurikulum sangat dekat dan tak terpisahkan. Menurutnya bahan ajar merujuk dari kurikulum begitu pula sebaliknya kurikulum bisa dikembangkan melalui bahan ajar .

Dia juga mengatakan tiga komponen utama dalam proses belajar mengajar adalah, bahan ajar, guru dan siswa. Apabila salah satu dari tiga kompenen tersebut tidak  ada maka proses belajar mengajar  tidak dapat berjalan sedangkan  media pembelajaran hanya menjadi komponen sekunder atau pendukung. (chn)

Kegiatan Kuliah Tamu di Dua Prodi FKIP Unkhair

Kegiatan kuliah tamu yang dilaksanakan Prodi Pendidikan Matematika dan Prodi Pedidikan Kewarganegaraan (PKn) pada Sabtu (10/11) akhir kemarin menghadirkan dua narasumber yakni Prof. Drs. Purwanto, Ph.D yang merupakan guru besar  Jurusan Matematika FMIPA Universitas Negeri Malang (UM) yang menjadi narasumber di Prodi Pendidikan Matematika, sementara Dr. Samsuri, M.Ag dari Universitas Negeri Yokyakarta (UNY) menjadi narasumber di Prodi PKn.

Kuliah tamu di Prodi  Pendidikan Matematika yang  mengangkat tema Mengkonstruksi Group Perkalian Module dengan Unsur Identitas  tidak harus 1 dibuka Wakil Dekan I bidang akademik Dr. Hasan Hamid, M.Si.

Dalam sambutannya wakil dekan I mengharapkan keseriusan mahasiswa dalam mengikuti kegiatan ini serta menggali ilmu matematika. “Kegiatan semacam ini sangatlah bermanfaat dan memberikan nilai tambah kepada kita, termasuk kepada adik-adik mahasiswa. Oleh karena itu, ikutilah kegiatan ini dengan baik” ujar wadek I.

Materi yang diangkat dalam kuliah tamu tentang mengkonstruksi group perkalian aritmatika modulo dengan Identitas tidak harus 1, cukup mendapat perhatian mahasiswa sehingga banyak mahasiswa yg mengajukan pertanyaan seputar materi tersebut.

Jumlah peserta yang hadir dalam kuliah tamu ini sebanyak 70 peserta yang terdiri dari dosen prodi pendidikan matematika serta mahasiswa. Diharapkan  dengan adanya kegiatan kuliah tamu yang menjadi agenda rutinitas setiap tahun akan menjadi ajang memotivasi mahasiswa Prodi Pendidikan Matematika untuk mau melanjutkan studi ke program S2.

Sementara kegiatan kuliah tamu di Prodi PKn dengan narasumber Dr. Samsuri adalah tentang Radikalisme dan Nasionalisme. Menurut Koordinator PKn Sitirahia Hi. Umar, S.Ag, M.Ag kuliah tamu adalah kegiatan tahunan prodi yang terus dilaksanakan  dengan tujuan meningkatkan kinerja untuk pengembangan bagi prodi sendiri maupun untuk pengembangan pengetahuan mahasiswa , sehingga dapat menunjang akreditasi prodi.

“Kegiatan yang kita laksanakan baik itu workshop maupun kuliah tamu bisa membawa perubahan positif  bagi prodi serta untuk pengembangan pengetahuan mahasiswa “ katanya. (chn)

Perbaikan Pengurus KESMMAT Periode 2018-2019 dengan Upgrading

Dalam sebuah organisasi intra kampus, para pengurus organisasi kemahasiswaan dituntut memiliki berbagai ketrampilan khusus agara nantinya dapat melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimana mestinya. Selain itu pengurus organisasi diharapkan mampu melakukan perubahan sebagai motor pergerakan organisasi melalui karakter tanggung jawab yang ditanamkan dan rasa berdedikasi penuh terhadap amanah yang diembannya. Untuk mencapai hal tersebut diperlukan sebuah kegiatan upgrading bagi para pengurus.

Sebagaimana yang dilakukan Pengurus Kelompok Studi Mahasiswa Pendidikan Matematika (KESMMAT) FKIP Unkhair belum lama ini dengan melaksanakan kegiatan upgrading bagi pengurusnya guna meningkatkan mutu organisasi tersebut.

Upgrading ini dimaksudkan untuk memberikan pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan pengalaman kepada pengurus KESMMAT Periode 2018-2019 tentang perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan organisasi.

Dalam kesempatan ini, Pengurus KESMMAT Hasan Taslim mengajak semua anggotanya untuk mengikuti kegiatan ini dengan baik sehingga mampu mengemban tugas yang diberikan kepadanya.

“Kepada para anggota KESMMAT, saya mengajak kita semua untuk dapat menangkap manfaat yang diberikan dalam kegiatan ini, sehingga setiap pengurus mampu memahami perannya sebagai bagian dari anggota KESMMAT “ ujar Hasan.

Sementara itu, Koordinator Program Studi (Prodi) Pendidikan Matematika Dr. Karman La Nani, M.Si, dalam sambutannya ketika membuka kegiatan ini mengharapkan kepada pengurus KESMMAT agar dapat mengambil ilmu tentang organisasi sehingga mampu meningkatkan kapasitas dan manajemen pengelolaan organisasi KESMMAT dalam masa bakti satu tahun kedepan.

Dalam kegiatan yang melibatkan 40 anggota pengurus KESMMAT ini, pengurus menghadirkan salah satu dosen senior Prodi Pendidikan Matematika sebagai pemateri yakni Soleman Saidi, S.Pd., M.Pd. Meskipun sedang melanjutkan studi, Soleman Saidi merasa senang memberikan materi untuk berbagi pengalamannya dengan mahasiswa.

Diharapkan melalui kegitatan ini, para pengurus yang telah dibekali materi kepemimpinan dan keorganisasian dapat menjadi lebih siap menjalankan kegiatan-kegiatan dalam organisasi selama satu tahun kedepan. (chn)

Tingkatkan Mutu Pembelajaran, Tim Pengembang LSLC FKIP Unkhair Adakan Workshop

Untuk meningkatkan kualitas mutu pembelajaran, Tim Pengembang Lesson Study Learning Comunity (LSLC) FKIP Unkhair mengadakan workhsop bagi para guru dan dosen, di Aula Mini lantai 2 gedung FKIP pada Rabu (7/11) lalu.

Kegiatan ini, menghadirkan Presiden Asosiasi Lesson Study Indonesia (ALSI), Sumar Hendayana, Ph.D dan Arif Hidayat, Ph.D, Ed dari International consortium Learning Improvement (ICLI).

Salah satu tim pengembang LSLC FKIP Unkhair, Nurmaya Papuangan, S.Pd, M.Si mengatakan workhsop plan yang dilaksanakan di Aula Mini tersebut merupakan lanjutan kegiatan yang telah dilakukan sebelumnya tentang workshop design berupa open class di SMP Negeri 1 Kota Ternate.

“Yang kita laksanakan di SMP Negeri 1 workhsop design  yakni dengan open class dimana open class merupakan suatu pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh seorang guru, kemudian dilihat dan diamati oleh guru lain termasuk para pengawas sekolah untuk mengamati jalannya proses pembelajaran tersebut” katanya.

Lanjut Nurmaya, selain diikuti guru-guru tingkat SMP dan SMA dari beberapa sekolah di Kota Ternate, kegiatan tersebut juga dihadiri Kepala Dinas Pendidikan Kota Ternate serta para pengawas sekolah.

“Jadi sehari sebelumnya kita melakukan silaturahmi ke Kantor Dinas Pendidikan untuk bertemu kepala dinasnya. Tujuannya untuk mengenalkan Lesson Study ini, sekaligus mengundang beliau pada kegiatan yang kami laksanakan” ujar Nurmaya.

Nurmaya menambahkan  Lesson Study  merupakan salah satu model pembinaan profesi pendidik melalui pengkajian pembelajaran secara kolaboratif dan berkelanjutan dengan tujuan meningkatkan pengetahuan tentang materi ajar guru dan siswa, selain itu untuk mengembangkan kemampuan guru dalam melakukan observasi tentang aktifitas pembelajaran siswa, sehingga guru dapat lebih mengenal karakter siswanya. (chn)

Assoc. Prof. Dr. Amy Hamilton, Berbagi Tips Menulis Artikel Jurnal Internasional Kepada Dosen FKIP Unkhair

Setelah menjadi salah satu pembicara utama pada The 1st International Conference On Teaching and Learning  (ICTL) beberapa waktu lalu, Associate Professor Dr. Amy Hamilton dari Flinders University-Australia kembali mengisi acara pada kegiatan Workshop on Writing in International Journals yang diselenggarakan FKIP Unkhair. Kegiatan yang dilaksanakan pada Rabu, (7/11) kemarin dihadiri para dosen dari seluruh program studi di FKIP, bertempat di Aula Mini lantai 2 gedung FKIP Unkhair.

Acara yang dipandu moderator Dr.Drs. Sutaryo, M.Ed TESOL., M.Ed, mengangkat sejumlah issue terkait penulisan sebuah artikel pada jurnal internasional, diantaranya ada sejumlah alasan personal maupun kelembagaan mengapa seorang dosen harus mempublikasikan artikel jurnal, selain itu bagaimana cara menemukan jurnal yang tepat sesuai dengan bidangnya serta mengecek status jurnal tersebut.

Assoc. Prof. Amy Hamilton menyebutkan seorang penulis haruslah memperhatikan dengan seksama terkait tuntutan jurnal pada sebuah jurnal seperti format tulisan, isi, metode, jenis penelitian baik kuantitatif maupun kualitatif dan kepada siapa sasaran artikel yang ditulis.

Dirinya juga menunjukan sejumlah contoh jurnal yang  berkaitan dengan pendidikan seperti ‘Journal of Curriculum Studies’ secara online. Ia kemudian meminta kepada peserta untuk memperhatikan dengan seksama sejumlah hal pada webiste jurnal tersebut seperti seberapa tinggi tingkat H-Index nya, tema yang ditulis, panduan bagi penulis seperti abstrak, serta jumlah kata yang diijinkan.

Pada kesempatan tersebut, Assoc. Prof. Amy Hamilton sempat berbagi tips tentang menulis artikel pada sebuah jurnal kepada para peserta. Dirinya menguraikan beberapa tips salah satunya dengan meminta seorang penulis untuk tidak menulis dan mengedit tulisan di waktu yang sama kemudian mintalah kolega untuk membaca dan mereviewnya termasuk dengan pembaca internasional agar mendapatkan feedback guna perbaikan tulisan.

Menurutnya, untuk menjadi seorang penulis artikel pada jurnal internasional, tidak instan tetapi melalui proses yang panjang dan harus mengikuti aturan dari jurnal yang dituju.

“Seorang penulis harus membangun keyakinan diri, sabar dan teruslah berlatih menulis meskipun tidak mudah, lakukan proses review dengan sesame kolega, tumbuhkan rasa percaya diri, dan jangan cepat menyerah, begitu merasa yakin dengan tulisannya cepatlah kirim ke jurnal yang tepat” jelasnya.

Meskipun lamanya proses menunggu feedback dari reviewer kadang memakan waktu yang lama,  dari 6 bulan, 8 bulan bahkan 1 tahun. “Setelah feedback diterima sepenuhnya, baik diterima dengan catatan atau ditolak, lakukan tindakan yang sesuai untuk perbaikan dan selanjutnya dikirim kembali ke jurnal yang sama atau kejurnal yang lain” sebut Assoc.Prof Amy.

Para peserta yang hadir nampak begitu antusias mengikuti jalannya kegiatan, terlihat dengan banyaknya peserta yang mengajukan pertanyaan yang kemudian dijawab dengan lugas oleh Assoc.Prof Amy, ada juga peserta yang berbagi pengalaman terkait artikelnya yang pernah dimuat dalam sebuah jurnal. (chn)

 

Mahasiswa Prodi Pendidikan Matematika Kompak Mengikuti ICTL FKIP

Kegiatan 1st International Conference on Teaching and Learning (ICTL) yang diselenggarakan FKIP Unkhair dengan menghadirkan 7 pembicara International di Grand Daffam Internasional Hotel pada Senin (5/11) lalu, mendapat perhatian serius bagi mahasiswa Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unkhair.

Selain Koordinator Prodi dan ketua jurusan MIPA, para mahasiswa ini juga diundang untuk hadir sebagai peserta mengikuti hajatan tersebut. Menurut Ketua terpilih (Kesatuan Mahasiswa Matematika) KESMMAT FKIP Hasan Taslim, dirinya merasa bangga karena diberikan kesempatan oleh panitia untuk turut meramaikan kegiatan bertaraf international ini.

“Saya selaku ketua KESSMAT berterima kasih kepada panitia karena memberi kesempatan kepada kami mahasiswa prodi matematika menghadiri event seperti ini” katanya singkat.

Sementara Riska Shafira yang juga merupakan salah satu mahasiswa prodi pendidikan matematika ketika dimintai tanggapannya disela-sela kegiatan mengatakan bahwa dirinya merasa tertantang untuk meningkatkan kualitasnya menguasai ilmu matematika yang kemudian dapat disampaikan dalam bahasa international.

Meskipun menurutnya saat ini, kemampuan tata bahasa inggrisnya yang masih “belepotan” namun dirinya merasa tertantang dan termotivasi untuk mempersiapkan diri sehingga tidak menutup kemungkinan kelak mampu menjadi seorang ilmuan matematika sekaligus mahir menguasai bahasa asing.